Wednesday, December 24, 2014

Mulia

Pagi ini saya ditegur oleh Allah. Bicara Umar bin Al Khattab tatakala ingin membuka kunci Baitul Maqdis dalam keadaan sederhana dan bersahaja; "kita ini adalah umat yang telah Allah berikan kemuliaan dengan Islam. Sekiranya kita mencari kemuliaan dengan yang lain, maka Allah akan memberikan kehinaan kepada kita."

Allahu.

Terkadang ada perkara yang saya dahului berbanding urusan kerja saya dengan Allah. Adakalanya hati milik tuhan yang mengepam darah muda saya ini cuba memberontak, berusaha sedaya upaya untuk tidak terikat dengan peraturan dan sebagainya sebab tak mahu dilabel.

Adakalanya terdetik juga di hati saya, adakah saya kini terjerat dalam gelembung hipokrasi ciptaan saya sendiri? Sudah betul ikhlaskah saya? Ataukah masih jauh lagi penyucian hati saya untuk benar-benar yakin dengan pautan urwatil wusqo sebagai kemuliaan?

Mana perginya percaya yang sama, di saat api dingin membakar nabi Allah Ibrahim?
Mana perginya percaya yang sama, di saat tongkat nabi Allah Musa dilempar di tengah gelanggang firaun?
Mana perginya percaya yang sama, saat si Ghulam merelakan dirinya ditusuk panah?

Allahu..

Moga ketemu kekuatan kalbu serta penyucian jiwa dari pemilik hati. Dan ternyata, bukan mulianya diri dalam tenungan mata-mata pinjaman Tuhan yang sepatutnya dicari..